Kebakaran Mobil Listrik

VKTR Bersama KNKT Jelaskan Mitigasi Kebakaran Mobil Listrik

CVT Indonesia – Apabila mobil dengan bahan bakar fossil bisa berbahaya saat terjadi kebakaran, ternyata mobil listrik dapat berkali lipat lebih berbahaya.

Karena hal itu lah PT VKTR Teknologi Mobilitias Tbk (VKTR) bersama dengan Forum Wartawan Otomotif (Forwot), KNKT dan juga Kemenhub memberikan tips untuk mitigasi kendaraan listrik.

Komisi Nasional Keselamatan Transportasi mengingatkan para pabrikan kendaraan listrik untuk memberikan Alat Pemadam Api Ringan (APAR) yang dapat memadamkan api kebakaran baterai.

Ahmad Wildan Investigator senior KNKT menyampaikan bahwa jenis kebakaran ada kategori A, B, C, dan D. menurutnya Kategori A itu kebakaran kayu, kertas dan lainnya. Kategori B adalah kebakaran dari cairan, sementara kebakaran tipe C itu dari korsleting listrik.

“Masalahnya kebakaran baterai itu kategori D, yang APAR di Indonesia belum banyak tersedia.” papar Wildan di BSD.

Menurutnya kebakarn kategori D itu sangat sulit dipadamkan, bahkan apabila ada APAR yang standarnya dapat memadamkan kategori D, belum tentu bisa memadamkan apabila sudah terlalu lama dari tanggal produksi.

Wildan menghimbau para ATPM yang menjual mobil listrik untuk memiliki petugas yang sudah dilatih untuk memadamkan kebakaran EV.

BACA JUGA: Daihatsu Ayla Sport Mejeng di GIIAS 2023

“Jangan sampai mobil listrik sudah terlalu banyak kita tidak memiliki emergency response.” ucapnya.

Di kesempatan yang sama, Joko Kusnantoro, PLT Kasubdit Uji Tipe Bermotor Kementerian perhubungan RI mengatakan bahwa setiap baterai kendaraan listrik sudah dilengkapi dengan Battery Management System (BMS) yang dapat melakukan cutoff apabila terjadi malfungsi.

Namun apabila BMS tidak bekerja, ada dua hal yang dapat dilakukan sebagai tindakan mitigasi pada kebakaran EV.

“”Dua langkah bisa dilakukan setelah terjadi kecelakaan. Tindakan preventif memang sudah kita lakukan, seperti kita tahu bahwa baterai telah lulus pengujian baik elektrikal ataupun mekanikalnya.” ujar Joko.

Lantas, VKTR sendiri sebagai perusahaan yang menyediakan bus listrik yang digunakan oleh Transjakarta menyampaikan bahwa sudah memiliki tim reaksi cepat jika terjadi kecelakaan.

“Ada tim yang sudah terlatih dari Transjakarta selama bus beroperasi. Tim ini akan membantu mematikan arus apabila terjadi insiden.” kata Ludiatmo, CCO dari VKTR.

Ludiatmo juga menegaskan bahwa VKTR sebagai APM sudah memiliki tim reaksi cepat di lapangan jika terjadi kecelakaan di Transjakarta. Menurutnya ada tim emergency yang stand by di area tertentu.

BACA SELANJUTNYA: Hyundai Ioniq 6, Sekali Full Tank Tempuh Jakarta-Jogja


Posted

in

by

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *