CVT Indonesia – Toyota Motor Manufacturing Indonesia atau TMMIN, memiliki tujuan untuk mencapai volume ekspor sebanyak 20.000 unit mobil berbasis elektrik pada tahun ini. Proyeksi pertumbuhan tersebut mencerminkan peningkatan hingga 100% dibandingkan dengan angka sekitar 10.000 unit pada tahun 2023.
Kijang Innova Zenix Hybrid mencapai jumlah ekspor hampir mencapai 3.000 unit sepanjang tahun lalu. Sementara itu, varian Yaris Cross Hybrid yang diluncurkan pertengahan tahun 2023 berhasil diekspor lebih dari 6.400 unit kepada konsumen internasional. Total ekspor keduanya hampir mencapai angka 10.000 unit.
Kedua varian kendaraan elektrifikasi ini mendapatkan tanggapan yang positif di negara-negara di kawasan Asia, Afrika, Amerika Latin, dan Timur Tengah.
“Ekspor mobil berbasis elektrik dalam hal ini Hybrid cukup prospektif, hal ini juga menyiratkan kemampuan produksi mobil berteknologi tinggi berbasis lokal bisa diterima pasar internasional,” ujar Wakil Presiden Direktur TMMIN Bob Azam, Kamis (11/1/2023).
Dia menyatakan bahwa dengan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) yang tinggi, sekitar 80% untuk Yaris Cross Hybrid dan sekitar 70% untuk Innova Zenix Hybrid, ekspor keduanya mencerminkan keberhasilan industri otomotif nasional.
“Apalagi kedua produk itu dibarengi juga dengan perakitan lokal baterai sebagai komponen utama era elektrifikasi. Dengan begitu, kemampuan SDM lokal kian menguasai teknologi elektrifikasi,” jelas Bob.
Mengenai prospek ekspor produk berbasis elektrik, dia menyatakan bahwa peluang tersebut sangat luas seiring dengan potensi permintaan dan perluasan pasar di luar negeri.
“Kami optimistis ekspor mobil hybrid dari Toyota bisa tembus 20.000 unit pada tahun ini,” kata Bob.
Selama periode Januari-Desember 2023, Toyota Indonesia mencatat kontribusi lebih dari 285.000 unit ekspor kendaraan merek T ke lebih dari 100 negara di kawasan Asia, Amerika Selatan, Afrika, Timur Tengah, Australia, dan Oceania.
Nandi Julyanto, sebagai Presiden Direktur PT TMMIN, menyampaikan bahwa kinerja tersebut mengalami penurunan sebesar 3% dibandingkan dengan periode tahun sebelumnya.
Diamenyatakan bahwa sepanjang tahun lalu, situasi dan kondisi ekonomi global dihadapkan pada krisis ekonomi untuk menanggulangi inflasi, sekaligus menghadapi konflik geopolitik di sejumlah negara dunia.
“Walaupun pencapaian ekspor CBU model Toyota sedikit menurun sekitar 3% pada tahun ini dibandingkan dengan pencapaian di tahun 2022, namun kami sebagai bagian dari industri otomotif nasional terus berusaha dan bekerja keras memberikan pencapaian ekspor kendaraan T-brand sebanyak 11 varian, baik kendaraan berteknologi ICE dan elektrifikasi dengan tujuan mempertahankan posisi Indonesia menjadi basis produksi dan ekspor global,” jelasnya.
Leave a Reply