CVT Indonesia – Pemerintah telah resmi mengumumkan bahwa mulai tahun 2025, mobil hybrid akan mendapatkan insentif berupa diskon PPnBM sebesar 3%. Namun perlu diingat bahwa diskon ini juga dibarengi dengan kenaikan PPN 1% dan juga instrumen pajak opsen sebesar 66% pada Pajak Kendaraan Bermotor dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB).
Meskipun begitu, Toyota sebagai salah satu pemain utama pada segmen hybrid di Indonesia menyambut baik program ini.
Anton Jimmy Suwandy, Marketing Director PT Toyota-Astra Motor mengatakan ini adalah berita baik ditengah kondisi market yang masih challanging dan ini merupakan pengakuan secara jelas bahwa hybrid adalah salah satu program elektrifikasi.
“Ini merupakan bentuk support pada produksi lokal, karena syaratnya tidak hanya hybrid tapi juga adalah produksi lokal.” ungkap Anton saat ditemui di Jakarta (16/12).
Ketika ditanya mengenai kemungkinan akankah Toyota meluncurkan produk hybrid baru yang lebih terjangkau, Anton masih menutup rapat informasi hal tersebut.
“Mengenai detailnya kita masih menunggu peraturan menteri keuangan untuk menggambarkan angkanya, kemudian syarat-syaratnya. Kita harus segera mendaftarkan model-model mana saja yang akan terlibat.” lanjut Anton.
BACA JUGA: Ini Rasa Berkendara Toyota Hilux Rangga SUV Concept Besutan Karoseri New Armada
Anton mengatakan bahwa angka ini seharusnya cukup berpotensi untuk lebih, namun dirinya tetap menyebut ini adalah hal yang positif dan membuat animo masyarakat akan lebih tinggi untuk membeli mobil hybrid.
“Mengenai produk baru, tidak perlu khawatir karena tanpa adanya inipun (diskon PPnBM) kita sudah melakukan studi dan perencanaan ke principle dan kita selalu menargetkan untuk membuat produk baru yang volumenya lebih besar dan lebih terjangkau lagi.” lanjut Anton.
Lantas apakah diskon PPnBM 3% akan terasa pengaruhnya, mengingat mulai 5 Januari 2025 akan diberlakukan pajak opsen dengan penambahan 66% dari PKB dan BBNKB.
“Mungkin kita bisa bayangkan kalau tidak ada insentif yaa kenaikan ini akan terasa tinggi, dan beberapa wilayah seperti Jakarta kan tidak ada opsen ya.” papar Anton.
Menurutnya insentif ini akan memberikan angin segar bagi konsumen yang akan membeli mobil hybrid. Anton menegaskan bahwa pihaknya menghimbau kepada pemangku kebijakan untuk melakukan review untuk penerapan opsen.
“Sudah banyak pemerintah daerah juga melakukan review ya akan menerapkan opsen angkanya berapa dan kita masih nunggu juga mudah-mudahan tidak sebesar yang digadang-gadang dengan harapan market tahun depan bisa meningkat.” tutup Anton.
BACA SELANJUTNYA: Chery Omoda E5 Buktikan Bisa Road Trip Jakarta – Bali, Tempuh jarak 1.350 Km
Leave a Reply