CVT Indonesia – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sedang melakukan pembahasan mengenai pemakaian Bahan Bakar Minyak (BBM) RON 90 atau Pertalite.
Hal ini ditengarai BBM Pertalite merupakan BBM dengan tingkat oktan rendah yaitu RON 90 yang memiliki emisi lebih besar dibandingkan dengan jenis BBM dengan RON yang lebih tinggi.
Sekretaris Jendral Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana mengatakan bahwa BBM dengan Oktan tinggi menghasilkan pembakaran lebih optimal dan rendah Emisi.
Dadan mengungkapkan bahwa pihaknya akan mengkaji kendaraan Internal Combustion Engine (ICE) yang beredar di Jakarta dan sekitarnya.
BACA JUGA: Pertalite Akan DIbatasi, BBM Semakin Mahal?
“Selain PLTU, BBM juga sumber Polusi utama, secara teknis makin tinggi oktan makin bagus pembakaran. Pembakaran makin bagus ya emisinya akan semakin sedikit.” ujar Dadan di Bali (24/8).
Dadan mengatakan bahwa pihaknya sedang merencanakan sesuatu perihal BBM beroktan rendah, dalam kasus ini adalah Pertalite.
“Kita lagi bahas, lagi lihat secara teknis maupun secara regulasi dan secara keekonomian karena kan berbeda,” tambah Dadan.
Dadan mengungkapkan apabila Pertalite akan dibatasi, maka pihaknya memiliki rencana untuk mengkonversi subsidi tersebut ke BBM jenis Pertamax.
Sebagai informasi tambahan, mengutip data milik IQAir pada Selasa (29/08), Indeks kualitas udara Jakarta berada di Level 123 AQI US. Konsentrasi PM 2.5 atau Polutan yang tersebar di udara Jakarta saat ini 8,9 kali lipat dari nilai panduan kualitas udara tahunan WHO.
BACA SELANJUTNYA: KNKT: Investigasi Rangka eSAF Tidak Akan Memakan Waktu Yang Sebentar
Leave a Reply