Brand Vietnam Menjadi Merek Otomotif Ketiga Paling Berharga di Dunia

CVT Indonesia – VinFast, brand mobil dari Vietnam, saat ini VinFast menduduki posisi ketiga brand otomotif paling berharga di dunia menurut pengamatan Bloomberg.

Hal tersebut didasarkan oleh pergerakan yang menunjukkan saham VinFast mengalami peningkatan yang luar biasa.

Disebutkan Bloomberg, VinFast melakukan debutnya pertama kali di bursa efek NASDAQ pada tanggal 15 Agustus 2023 lalu.

Saat itu, harga saham VinFast tercatat sebesar 22 dolar Amerika Serikat per lembar, atau setara dengan sekitar 335.226 rupiah.

Kini, nilai saham per lembar VinFast justru mengalami kenaikan yang signifikan hingga mencapai 82 dolar Amerika Serikat atau setara dengan 1,2 juta rupiah.

“Terjadi kenaikan sebesar 688 persen sejak debut perdana VinFast pada 15 Agustus 2023,” tulis Bloomberg, Selasa (29/8/2023).  

kenaikan harga saham tersebut membuat nilai VinFast kini meningkat. Bloomberg telah menganalis nilai VinFast kini sudah mencapai 190 dolar AS miliar atau setara dengan Rp2.895 triliun.

VinFast VF 9 (Foto: Carscoops)


Angka tersebut mengungguli valuasi yang diperoleh oleh Goldman Sachs sebesar 111 miliar dolar Amerika Serikat (setara dengan 1.691 triliun rupiah) dan Boeing dengan nilai sebesar 137 miliar dolar Amerika Serikat (setara dengan 2.087 triliun rupiah).

Capaian tersebut menjadikan VinFast menjadi sebagai brand ketiga otomotif paling berharga.

Brand Vietnam tersebut hanya kalah dari Tesla dan Toyota saat ini. Disebutkan bahwa Tesla saat ini memiliki penilaian sebesar 756,4 miliar dolar Amerika Serikat atau setara dengan 11.525 triliun rupiah.

Toyota ada di belakang Tesla dengan nilai mencapai 225 miliar dolar AS atau setara Rp3.427 triliun.

Menurut Carscoops keberhasilan VinFast yang sangat cepat itu justru membuat orang menaruh curiga.

Terdapat banyak pihak yang tetap meragukan efektivitas saham VinFast, merasa bahwa saham tersebut belum mendapatkan pengujian yang memadai.

Pendiri VinFast, yaitu Pham Nhat Vuong, masih memegang mayoritas saham perusahaan dengan proporsi sebesar 99,7 persen.

Artinya, bahwa hanya sebagian kecil dari total saham yang telah dialokasikan untuk para investor, akibatnya, situasi ini dapat memunculkan fluktuasi harga yang signifikan, sebagaimana yang saat ini tengah terjadi.

Selain itu, terdapat pertanyaan serius terhadap kemampuan produsen mobil tersebut untuk dapat bersaing di pasar besar seperti Amerika Serikat.

“Meskipun VinFast telah membuktikan bahwa mereka benar-benar dapat memproduksi kendaraan listrik dalam jumlah besar (sesuatu yang kedengarannya lebih mudah), mereka hanya berhasil menjual 137 kendaraan di Amerika pada tahun ini,” sebut Carscoops.


Posted

in

by

Tags:

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *